on Sabtu, 14 September 2013







Hampir tidak pernah bisa kutulis syair untukmu, walau hanya sebait.
Tapi kali ini kucoba.
Bismillah
Tiga tahun bukan waktu yang singkat untuk menjalin sebuah hubungan. Aku banyak belajar cara memahami. Aku pun terlalu paham tentang rasa sakitnya yang kesekian kali. Dan semoga ini sakit yang terakhir, karena sudah kuputuskan.
Ratusan hari yang lalu, kurasakan hal yang tak sama dengan keadaan serupa, denganmu.
Layaknya bintang yang selalu menikmati nyaman dalam gelap langit, aku pun demikian. Merasa lebih indah denganmu, malam. Kau rela mewarnai diri dengan gelap untuk sebuah cahaya. Tidak bisakah kau tinggikan ego untuk menampakkan kharisma, sesungguhnya kau terlihat indah dengan awan. Namun kau menjawab “aku adalah malam”.
Terima kasih untuk selalu menjadi gelapku.
Tidak pernah sedikitpun rasa kagumku berkurang untukmu malam. Malam adalah sebuah inspirasi dan ketenangan.
Dan sekarang, kau adalah keseluruhanku, siang dan malamku. Aku menjadi bintang dikala gelap dan matahari dikala terang. Aku akan selalu memberi cahaya, karena aku memutuskan untuk selalu menjadi milikmu.

Kamis, 22 Agustus 2013
21.22